Monday, September 27, 2010

nasehat para ikhwah utk para akhwat....(versi indon)


Tengah belek2 profile kwn2 di FB, tiba2 terjumpa satu notes yg byk bg kesan kat ana...thanks friend....semoga kita diredhai ALLAH...renungkan..

Dunia dakwah memang penuh dengan liku-liku. kadang para aktivis dakwah itu sendiri yang terjebak dalam kemaksiatan. Apalagi yang namanya hubungan antara ikhwan dan akhwat yang jika terjadi di kalangan aktivis dakwah sering disebut dengan HUBUNGAN TANPA STATUS.ada seorang akhwat yang selalu meminta nasehat kepada sang ikhwan yang juga seorang aktivis tarbiyah di sekolahnya.



Suatu hari sang akhwat cuthat kepada sang ikhwan,

"akhi, saya sangat kecewa terhadap diri saya soalnya murabbiyahku masih kecewa kepadaku karena saya sudah 3 tahun tarbiyah tapi jilbabku masih jilbab seksi. akhi, apa yang harus ana harus lakukan?". sang ikhwan menjawab,"ukhti sebenarnya dari dulu ana ingin menegur ukhti, tapi ana berpikir biarlah ukhti sadar sendiri dan alhamdulillah murabbiyah ukhti telah mengingatkan ukhti. Oleh karena itu rubahlah penampilan ukhti. jadilah seorang muslimah sejati".Akhirnya sang akhwat betul-betul merubah penampilannya menjadi lebih baik. kemudian suatu hari sang akhwat curhat lagi kepada sang ikhwan tentang penampilannya. "gimana penampilanku sekarang akhi", tanya sang akhwat.

sang ikhwan menjawab," alhamdulillah ukhti sekarang udah jauh lebih baik.begitulah seterusnya, sang akhwat selalu curhat kepada sang ikhwan sampai akhirnya sang ikhwan merasakan suatu perasaan yang lain dalam hatinya. ternyata sang ikhwan jatuh cinta kepada sang akhwat. begitu juga dengan sang akhwat juga mempunyai perasaan yang sama. dibuktikan dengan seringnya SMSan dan seringnya bertemu walaupun tidak pernah berduaan.Tapi hubungan mereka makin meleset dari ajaran tarbiyah. jika mereka bertemu atau berhubungan melalui hp yang mereka bahas bukan lagi masalah agama tapi masalah yang lain nya sampai mereka terjebak dalam hubungan tanpa status. di sekolah mereka sering diejek ama temannya soalnya mereka kayaknya mempunyai hubungan khusus walaupun merekla selalu membantah hal itu.Akhirnya, tibalah bulan ramadhan. sewaktu i'tikaf sang ikhwan merenungi hubungannya dengan sang akhwat dan akhirnya berniat untuk mengakhiri hubungan tanpa status mereka. akhirnya ba'da ramadhan, sang ikhwan tidak langsung mengatakan hal itu kepada sang akhwat. Yang di lakukan hanya mengurangi hubungan mereka. sampai akhirnya sang akhwat sadar akan perilaku sang ikhwan. suatu hari sang akhwat bertanya kepada sang ikhwan,"akhi, kenapa belakangan antum selalu cuek ama ana?". sang ikhwan menjawab," afwan ukhti, bukannya ana marah atau gimana, tapi ana sadar bahwa hubungan kita selama ini ternyata salah. kita mengatakan bahwa kita tidak pacaran tapi hubungan kita layaknya dua insan yang pacaran dan itu merusak dakwah ini. oleh karena itu ukhti mari kita berbenah diri".akhirnya hubungan tanpa status mereka berakhir.

1. Kami sulit menahan pandangan mata ketika melihat kalian para akhwat, apalagi jika kalian diamanahkan ALLAH kecantikan dan postur yang ideal, kami semakin susah untuk menolak agar tidak melihat kalian, karena itu lebarkanlah pakaian kalian, dan tutupilah rambut hingga ke dada kalian para akhwat dengan kerudung yang membentang.

2. Kami juga sulit menahan pendengaran kamiketika berbicara dengan kalian para akhwat, apalagi jika kalian diamanahkan oleh ALLAH suara yang merdudengan irama yang mendayu, karena itu tegaskanlah suara kalian, dan berbicaralah seperlunya

3. Kami juga sulit menahan bayangan-bayangan hati kalian para akhwat, ketika kalian dapat menjadi tempat mencurahkan isi hati kami, waktu luang kami akan sering terisi oleh bayangan-bayangan kalian, karena itu janganlah kalian membiarkan kami menjadi curahan hati bagi kalian

4. Kami juga ingin terus dekat dengan kalian para akhwat, tapi maaf bukan karena apa-apa tapi lebih karena dorongan “itu”, kata dokter sih ada hubungannya dengan hasrat kami, makannya kami selalu mencari cara agar bias untuk terus dekat dengan kalian, apakah itu dengan telefon, sms, chatting, bertemu muka, apalagi klo kalian mau menjadi pacar kami(ehm….ehm…) minimal kami bias berpegangan tangan dengan kalian, karena itu pertama nasehatilah kami akan azab allah dan setelahnya jangan pernah memberi dan membalas bentuk perhatian kami.

Dengarlah wahai Akhwatfillah,,
Ukhtifillah....
(Surat Terbuka Seorang Ikhwan untuk Seluruh
Akhwat di Dunia)

Ukhtifillah,
Mungkin aku memang tak romantis tapi siapa
peduli?
Karena toh kau tak mengenalku dan memang tak
perlu mengenalku.
Bagiku kau bunga, tak mampu aku samakanmu
dengan bunga terindah sekalipun.

Bagiku manusia adalah makhluk yang terindah,
tersempurna dan tertinggi.
Bagiku dirimu salah satu dari semua itu,
karenanya kau tak membutuhkan persamaan.

Ukhtifillah,
Jangan pernah biarkan aku manatapmu penuh,
karena akan membuatku mengingatmu.
Berarti memenuhi kepalaku dengan inginkanmu
Berimbas pada tersusunnya gambarmu dalam tiap
dinding khayalku.

Membuatku inginkanmu sepenuh hati, seluruh jiwa,
sesemangat mentari.
Kasihanilah dirimu jika harus hadir dalam khayalku
yang masih penuh Lumpur.
Karena sesungguhnya dirimu
terlalu suci.

Ukhtifillah,
Berdua menghabiskan waktu denganmu bagaikan
mimpi tak berujung.
Ada ingin tapi tak ada henti.
Menyentuhmu merupakan ingin diri, berkelebat
selalu, meski ujung penutupmu pun tak berani
kusentuh.

Jangan pernah kalah dengan mimpi dan inginku
karena sucimu kaupertaruhkan.
Mungkin kau tak peduli
Tapi kau hanya menjadi wanita biasa di hadapanku
bila kau kalah.
Dan tak lebih dari wanita biasa.

Ukhtifillah,
Jangan pernah kautatapku penuh
Bahkan tak perlu kaulirikkan matamu untuk
melihatku.
Bukan karena aku terlalu indah, tapi karena aku
seorang yang masih kotor.
Aku biasa memakai topeng keindahan pada wajah
burukku, mengenakan pakaian sutra emas.

Meniru laku para rahib, meski hatiku lebih kotor
dari Lumpur.
Kau memang suci, tapi masih sangat mungkin kau
termanipulasi.
Karena kau toh hanya manusia-hanya wanita.

Ukhtifillah,
Beri sepenuh diri pada dia sang lelaki suci yang
dengan sepenuh hati membawamu kehadapan
Tuhanmu.
Untuknya dirimu ada, itu kata otakku, terukir dalam
kitab suci, tak perlu dipikir lagi.

Tunggu sang lelaki itu menjemputmu, dalam
rangkaian khitbah dan akad yang indah.
Atau kejar sang lelaki suci itu, karena itu adalah
hakmu, seperti dicontohkan ibunda Khadijah.
Jangan ada ragu, jangan ada malu, semua terukir
dalam kitab suci.

Ukhtifillah,
Bariskan harapanmu pada istikharah sepenuh hati
ikhlas.
Relakan Allah pilihkan lelaki suci untukmu,
mungkin sekarang atau nanti, bahkan mungkin tak
ada sampai kau mati.
Mungkin itu berarti dirimu terlalu suci untuk semua
lelaki di fana saat ini.

Mungkin lelaki suci itu menanti di istana kekalmu,
yang kaubangun dengan segala kekhusyu'an
tangis do'amu.

Ukhtifillah,
Pilihan Allah tak selalu seindah inginmu, tapi itu
pilihan-Nya.
Tak ada yang lebih baik dari pilihan Allah.
Mungkin kebaikan itu bukan pada lelaki yang
terpilih itu, melainkan pada jalan yang kaupilih,
seperti kisah seorang wanita sudi di masa lalu
yang meminta ke-Islam-an sebagai mahar
pernikahannya.

Atau mungkin kebaikan itu terletak pada
keikhlasanmu menerima keputusan Sang Kekasih
Tertinggi.
Kekasih tempat kita memberi semua cinta dan
menerima cinta
dalam setiap denyut nadi kita.

0 comments: