Monday, December 19, 2011

harun yahya

Adnan Oktar (Harun Yahya)

Harun Yahya Adnan Oktar Harun Yahya adalah nama pena Adnan Oktar yang lahir di Ankara pada tahun 1956. Sebagai seorang da'i dan ilmuwan terkemuka asal Turki, beliau sangat menjunjung tinggi nilai akhlaq dan mengabdikan hidupnya untuk mendakwahkan ajaran agama kepada masyarakat. Adnan Oktar memulai perjuangan intelektualnya pada tahun 1979, yakni ketika menuntut ilmu di Akademi Seni, Universitas Mimar Sinan. Selama berada di universitas tersebut, beliau melakukan pengkajian yang mendalam tentang berbagai filsafat dan ideologi materialistik yang sangat berpengaruh terhadap masyarakat sekitar. Hal ini menjadikan beliau lebih tahu dan paham dibandingkan dengan para pendukung filsafat atau ideologi itu sendiri. Berbekal informasi dan pengetahuan yang mendalam ini, beliau menulis berbagai buku tentang bahaya Darwinisme dan teori evolusi, yang merupakan ancaman terhadap nilai-nilai akhlaq, terhadap dunia; serta buku tentang keruntuhan teori ini oleh ilmu pengetahuan. Majalah ilmiah populer terkenal New Scientist edisi 22 April 2000 menjuluki Adnan Oktar sebagai "pahlawan dunia" yang telah membongkar kebohongan teori evolusi dan mengemukakan fakta adanya penciptaan. Penulis juga telah menghasilkan berbagai karya tentang Zionisme dan Freemasonry, serta ratusan buku yang mengulas masalah akhlaq dalam Al-Qur'an dan bahasan-bahasan lain yang berhubungan dengan akidah. Nama pena Harun Yahya berasal dari dua nama Nabi: "Harun" (Aaron) dan "Yahya" (John) untuk mengenang perjuangan dua orang Nabi tersebut melawan kekufuran. Buku-buku karya pengarang: 'Tangan Rahasia' di Bosnia, Kebohongan Holocaust, Di Balik Tirai Terorisme, Kartu-Kurdi Israel, Strategi Nasional bagi Turki, Moral Qur'ani: Solusi, Permusuhan Darwin Terhadap Bangsa Turki, Bencana Kemanusiaan Akibat Ulah Darwinisme, Kebohongan Teori Evolusi, Bangsa-Bangsa Yang Diadzab, Nabi Musa, Zaman Keemasan, Keagungan Warna Ciptaan Allah, Kebesaran Allah di Setiap Sudut Alam Semesta, Hakikat Kehidupan Dunia, Pengakuan Kaum Evolusionis, Kekeliruan Kaum Evolusionis, Sihir Darwinisme, Agama Darwinisme, Al-Qur'an Menuntun Kepada Ilmu Pengetahuan, Asal Usul Kehidupan yang Sesungguhnya, Penciptaan Alam Semesta, Keajaiban Al-Qur'an, Desain Pada Alam, Perilaku Pengorbanan Diri dan Kecerdasan Pada Dunia Hewan, Keabadian Telah Berlangsung, Anakku Darwin Telah Berbohong!, Berakhirnya Darwinisme, Bagaimana Seorang Muslim Berpikir?, Keabadian dan Hakikat Takdir, Jangan Berpura-Pura Tidak Tahu, Misteri DNA, Keajaiban Atom, Keajaiban Sel, Keajaiban Sistem Kekebalan, Keajaiban Mata, Keajaiban Penciptaan Tumbuhan, Keajaiban Laba-Laba, Keajaiban Semut, Keajaiban Nyamuk, Keajaiban Lebah, Keajaiban Biji, Keajaiban Rayap. Karya penulis dalam bentuk booklet: Misteri Atom, Keruntuhan Teori Evolusi: Fakta Penciptaan, Keruntuhan Materialisme, Berakhirnya Materialisme, Kekeliruan Kaum Evolusionis 1, Kekeliruan Kaum Evolusionis 2, Mikrobiologi Meruntuhkan Teori Evolusi, Fakta Penciptaan, 20 Pertanyaan Yang Meruntuhkan Teori Evolusi, Kebohongan Terbesar Dalam Sejarah Biologi: Darwinisme. Karya-karya pengarang yang berhubungan dengan Al-Qur'an: Pernahkah Anda Berpikir Tentang Kebenaran?, Mengabdi Hanya Kepada Allah, Meninggalkan Masyarakat Jahiliyyah, Surga, Teori Evolusi, Nilai Akhlaq Dalam Al-Qur'an, Ilmu Al-Qur'an, Index Al-Qur'an, Hijrah di Jalan Allah, Sifat Munafiq Dalam Al-Qur'an, Rahasia Orang Munafiq, Nama-Nama Allah Yang Agung, Berdakwah dan Berdebat Dalam Al-Qur'an, Konsep Dasar Dalam Al-Qur'an, Jawaban-Jawaban Al-Qur'an, Kematian, Kebangkitan dan Neraka, Perjuangan Para Rasul, Syaitan: Musuh Nyata Manusia, Agama Berhala, Agama Kaum Jahiliyyah, Kesombongan Syaitan, Doa Dalam Al-Qur'an, Urgensi Akal dalam Al-Qur'an, Hari Kebangkitan, Jangan Pernah Lupa, Hukum-Hukum Al-Qur'an yang Diabaikan, Karakter Manusia Dalam Masyarakat Jahiliyyah, Pentingnya Sabar Dalam Al-Qur'an, Pengetahuan Umum Dari Al-Qur'an, Memahami Iman dengan Mudah 1-2-3, Pemikiran Dangkal Kaum Kafir, Iman Yang Sempurna, Sebelum Anda Menyesal, Perkataan Para Rasul, Kasih Sayang Orang Mukmin, Takut Kepada Allah, Mimpi Buruk Kekafiran, Nabi Isa Akan Datang Kembali, Al-Qur'an Memberi Keindahan Pada Kehidupan, Beragam Keindahan Ciptaan Allah 1-2-3-4, Perbuatan Dosa Bernama: 'Mencela', Rahasia Ujian Kehidupan, Hikmah Yang Benar Menurut Al-Qur'an, Perjuangan Melawan Agama Kaum yang Tidak Beragama, Tarbiyyah Nabi Yusuf, Bersekutu dalam Kebaikan, Fitnah Terhadap Umat Islam Sepanjang Sejarah, Urgensi Mengikuti Perkataan yang Baik, Mengapa Menipu Diri Sendiri?, Islam: Agama Mudah, Kegembiraan dan Keteguhan dalam Al-Qur'an, Melihat Kebaikan pada Segala Hal, Bagaimana Orang Bodoh Menafsirkan Al-Qur'an?, Sejumlah Rahasia Al-Qur'an, Keberanian Orang Mukmin. Buku-buku berjudul Kebohongan Teori Evolusi, Bangsa-Bangsa Yang Diadzab, Bagi Kaum yang Berpikir, Hakikat Kehidupan Dunia, Bagaimana Seorang Muslim Berpikir?, Jangan Berpura-Pura Tidak Tahu, Keajaiban Semut, Keagungan Warna Ciptaan Allah, Penciptaan Alam Semesta, Allah Dapat Diketahui Melalui Akal, Nilai Akhlaq dalam Al-Qur'an, Konsep Dasar dalam Al-Qur'an, Pernahkan Anda Berpikir tentang Kebenaran?, Pemikiran Dangkal Kaum Kafir, Urgensi Akal dalam Al-Qur'an, dan Keajaiban DNA telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Keajaiban Semut dan Allah dapat Diketahui Melalui Akal telah diterjemahkan ke dalam bahasa Urdu. Kematian, Kebangkitan dan Neraka telah diterjemahkan ke bahasa Polandia. Bangsa-Bangsa yang Diadzab telah diterjemahkan ke bahasa Portugis, dan telah diterbitkan oleh berbagai penerbitan manca negara. Banyak karya Harun Yahya yang kini tengah diterjemahkan ke bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Itali, Rusia, Spanyol, Arab, Portugis, Albania, Serbo-Kroasia (Bosnia), Polandia, Urdu, Indonesia, Melayu dan Malayalam. Tujuan utama kami adalah untuk menterjemahkan semua buku tersebut ke dalam bahasa Inggris dan berbagai bahasa lainnya pada tahun 2001 dan menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia agar bermanfaat bagi semua orang. Dalam semua buku karya pengarang yang menggunakan nama pena Harun Yahya ini, semua topik yang disampaikan sangat sesuai dengan ajaran Al-Qur'an. Bahkan topik-topik yang disampaikan melalui bahasa ilmiah, yang kadang dianggap rumit dan membingungkan, diuraikan dengan sangat lugas dan jelas dalam buku-buku Harun Yahya. Tidaklah mengherankan jika buku-buku tersebut menarik semua orang dari segala umur dan lapisan masyarakat. Buku-buku yang berhubungan dengan keimanan mendakwahkan tentang keberadaan dan keesaan Allah, dan ditulis dengan tujuan utama menyampaikan Islam kepada mereka yang jauh dari agama dan membuka hati mereka agar menerima kebenaran. Bagi pembaca Muslim, buku-buku tersebut berisikan nasehat dan peringatan. Penulis telah menerbitkan karya-karyanya tentang hal-hal pokok yang disebutkan dalam Al-Qur'an agar kaum Muslim dapat meningkatkan ketaqwaan dan kemampuan berpikir mereka secara mendalam

kalau menarik bacalah lagi..klik di sini..

Monday, May 9, 2011

Nota berfikir untuk berzikir

The Empty Jar And 2 Cups of Coffee

When things in your life seem, Almost too much to handle, When 24 Hours in a day is not enough,
Remember the story of the empty jar and 2 cups of coffee.

A professor stood before his philosophy class and had some items in front of him.
When the class began, wordlessly, he picked up a very large and empty jar and proceeded to fill it with golf balls.
He then asked the students, If the jar was full.
They agreed that it was.

The professor then picked up a box of pebbles and poured them into the jar.
He shook the jar lightly. The pebbles rolled into the open Areas between the golf balls.
He then asked The students again If the jar was full..
They agreed it was.

The professor next picked up a box of sand and poured it into the jar. Of course, the sand filled up everything else.
He asked once more if the jar was full.
The students responded with an unanimous 'yes.'

The professor then produced Two cups of coffee from under the table and poured the entire contents Into the jar, effectively
Filling the Empty space between the sand.
The students laughed.

'Now,' said the professor, As the laughter subsided,
'I want you to recognize that This jar represents your life.

The golf balls are the important things - God, family, children, health, friends, and favorite passions – things that if everything else was lost and only they remained, Your life would still be full.
The pebbles are the other things that matter Like your job, house, and car.
The sand is everything else -- The small stuff.

'If you put the sand into the jar first,' He continued, 'there is no room for the pebbles or the golf balls.
The same goes for life
.

If you spend all your time and energy on the small stuff, you will never have room for the things that are important to you.

So...

Pay attention to the things That are critical to your happiness.
Play With your children.
Take time to get medical checkups.
Take your partner out to dinner.

There will always be time
To clean the house and fix the disposal.

'Take care of the golf balls first -- The things that really matter.
Set your priorities. The rest is just sand
.'

One of the students raised her hand and inquired what the coffee represented.

The professor smiled.
'I'm glad you asked'.

It just goes to show you that no matter how full your life may seem, there's always room for a cup of coffee with a friend.' kalau menarik bacalah lagi..klik di sini..

Monday, March 21, 2011

intellectual Da'ei camp


Bismillhirrahmanirrahim
Alhamdulillah..akhirnya Allah memberi ku peluang utk menulis tentang kehidupan ku….
Sambil2 tunggu pelanggan dtg ke kayu manis café, aku termenung sambil memikirkan apa yg telah berlaku baru2 ni…banyak ujian yang aku dapat, banyak juga hikmah yang aku dapat..


17 mac 2011 (Khamis)
Hati aku ni x sabar2 nak sampai ke sekolah…tapi kerja teknikal tak siap lagi…nametag belum laminate, tali belum beli, slide belum siap…Ya Allah, bantulah aku…
Pagi2 lagi, aku keluar dengan abi, anas dan wafa ke Luyang…di situlah aku beli semua barang yang belum dibeli..tali, kertas laminate, tag, klip dan mcm2 lagi..utk pengetahuan semua, aku kalau dah balik rumah sendiri, jadi mcm liat2 sikit sbb kalau di DQ, nak keluar, ada prebet @ KTM..tapi kalau kat Sabah ni, yang ada bas dan van…huhuhu..faham2 lah yer
Balik jer ke café, aku teruskan kerja teknikal aku..abi n umi masak utk kitorg…sahabtku, sharifah tempah nasi putih, ayam masak merah n sayur acar untuk KD2 n fasi2 yang terlibat….tp abi tukarkan nasi putih tu jd nasi minyak…btul2 kawwwwww…^_^
Bertolak ker sekolah pukul 5.30…sampai2 jer terus perjumpaan….taaruf tyme dan pengenalan program...di pengerusi majliskan oleh pengarah program akh Alwan Shazni Basini..dan dibantu oleh ukhti Noranisah Abd Rasah..nnt aku kenalkan fasi2 dan Koordinator yg terlibat yer…tapi bg unit teknikal dan publisiti..ketua akh Mohd Faisal Jahari dan dibantu oleh ukhti Azwana dan Syifa’ Sarip..alhamdulillah…moga Allah permudahkan urusan kami sepanjang program ni..
Tiba-tiba……aku menjerit kecik ”alamak!!!tertinggal laptop kat umah!!! Aaaa….tidak!!!” Aku tanya kak wardah, mcmmana nak buat ni..semua detail2 program ada kat dalam tu….”saya punya laptop pun tertinggal” kata ketuaku….hahahaha..bila fikir balik, lawak jugak sbb dua2 tertinggal…padahal, laptoplah paling penting dlm program ni..Astaghfirullahalzim…pelupa betul hamba-hamba Allah ni…ampunkan kami , ya Allah….
Deal ngan ketua, pas maghrib ketua teknikal dan ketua persegaran hantar aku dan kak dhila ke rumah dengan menaiki kereta yang bernumber flat SAB3792E..Alhamdulilah..Allah membantu ku….ketua ku mengambil laptopnya lepas meeting kedua.
Meeting kedua kami di briefing oleh programmer IDC iaitu Hadi Ismail, ukht Wardah n Sharifa Amalina tentang prjalannan program dan penerangan untuk pendaftaran, Ice Breaking dan Sbah Idol..
Balik2 je….surah al-Mulk dan tdor
18 Mac 2011 ( Jumaat)
Pagi2 lagi bermula pukul 8, start meeting ketiga di pondok PIBG terindah…k
Briefing skali lagi tentang perjalann program..kali ini disertai dengan fasilitator2 dari UMS, UIA, KUIS, MTQN yang lain… “unit Teknikal perlu ambik ihtimam utk sabah Idol mlm ni… pastikan semua nya xde masalah”..dalam hatiku…InsyALLAH…we find our way..

Sambungannn…… kalau menarik bacalah lagi..klik di sini..

Monday, January 10, 2011

Thursday, December 2, 2010Sampai bila tarbiyyah?

Bagi mereka yang sedang tekun dalam meniti liku-liku tarbiyyah, pasti kadang-kala terdetik di hati mereka akan persoalan ini. Persoalan ini lebih mencabar untuk diberi jawapan pada mereka yang hidup di lokaliti di mana dakwah baru mula bertapak. Lebih parah lagi, ramai yang mungkin kecewa dan putus asa dengan tarbiyyah bila mana dakwah telah lama berlangsung, tetapi terus kekal statik seperti masa ia bermula seketika dahulu. Masih tidak meningkat ke marahil yang lebih signifikan kesannya.
Sebahagian pejuang tarbiyyah pula mungkin cemburu bila melihat negeri seberang telah mula mekar dan kembang kuntuman dakwah mereka. Sudah mula mencatur dan mengagihkan kerusi-kerusi parlimen yang hendak ditandingi. Sudah mula berjuang dan berhadapan dengan taghut pemerintah. Lantas mereka futur dan gugur di tengah jalan lantaran bosan dengan marhalah perjuangan mereka yang tidak berkembang. Juga sebahagian mereka terus radikal, segera terjun ke persada politik. “Ini juga tarbiyyah…”, kata mereka. Fenomena ini bisa kita ketemui di mana-mana bumi dakwah dan tarbiyyah itu cuba diperjuangkan. Maka, sampai bila perlu tarbiyyah?


Sangat penting bagi pendukung tarbiyyah memahami substance tarbiyyah itu sendiri. Apa yang kita nak capai sebenarnya? Tarbiyyah ni sekali-sekala tak boleh ke? Kenapa kena kerap pula? Dan sampai bila perlu tarbiyyah?
Tarbiyyah adalah uslub paling ideal dalam berinteraksi dengan fitrah manusia. Mendidik manusia secara langsung dengan kalimah-kalimah, dan secara tidak langsung dengan qudwah hasanah. Tarbiyyah perlu didasari manhaj dan wasilah yang khas, bagi mengubah manusia ke arah yang lebih baik.
Itu definisi tarbiyyah yang disusun oleh para ulama’ tarbiyyah. Kefahaman akan definisi ini dan apa yang dimaksudkan di sebaliknya, sudah cukup untuk memandu para du’at ke arah medan perjuangan. Tidak timbul lagi setelah itu persoalan masa. Ibaratnya, tarbiyyah itu dulu, kini, dan selamanya.
Dalam kita merangka gerak perjuangan, kita perlu melihat kepada peribadi-peribadi yang mahu bersama saff kita. Bagaimana fikrah mereka? Bagaimana ibadah dan hubungan mereka dengan Rabb dan makhlukNya? Bagaimana akhlak mereka? Bagaimana keyakinan mereka terhadap jalan ini? Semua ini mampu diselesaikan oleh tarbiyyah mustamirrah (konsisten) dan bukan sekadar sebentar sahaja.
Seharusnya tiada istilah graduate dari madrasah tarbiyyah. Hasil dari tarbiyyah berpanjangan ini, lahirlah rijal yang mampu menanggung beban dan masalah ummah. Rijal tersebut masih bernilai manusia, dan masih perlu dirawat hati, akal, dan jasadnya. Maka berterusanlah tarbiyyah itu dalam mendidik jiwa-jiwa ini.
Kembali sejenak melihat sirah Ar-Rasul, bagaimana Baginda merawat hati para sahabat yang tidak sabar-sabar mahu berhadapan dengan puak Kuffar. Sewaktu Islam baru mula bertapak di Mekkah, para sahabat sebahagiannya diseksa dengan sangat dahsyat. Di antara mereka ialah Khabbab bin Aarat, yang cuba dipanggang jasadnya oleh kuffar Quraisy. Lantaran tidak tahan seksaan tersebut, Khabbab merayu pada Rasulullah supaya bertindak menekan kekejaman mereka.
Beliau berkata, “Kami mengeluh di hadapan Rasulullah s.a..w saat beliau sedang bersandar di Ka’bah. Kami berkata kepadanya,”Apakah engkau tidak memohonkan pertolongan bagi kami? Tidakkah engkau berdoa kepada Allah untuk kami?”. Rasulullah s.a.w kemudian bersabda, “Dahulu seorang lelaki ditanam badannya ke dalam bumi lalu gergaji diletakkan di atas kepalanya dan kepalanya dibelah menjadi dua namun hal itu tidak menghalanginya dari agamanya. Dan disisir dengan sisir besi sehingga terkupaslah daging dan kulitnya sehingga tampaklah tulangnya namun hal itu tidak menghalanginya dari agamanya. Demi Allah, urusan ini akan disempurnakanNya sehingga seorang penunggang kuda akan berkelana dari San’aa ke Hadramawt tidak takut apa pun selain Allah atau serigala yang akan menerkam gembalaannya, akan tetapi kalian tergesa-gesa!” (HR Bukhary 3343)
Begitulah sikap Ar-Rasul di permulaan dakwah. Detik mencari kekuatan, membina persediaan. Usaha Baginda fokus, dakwah dan tarbiyyah. Bahkan, usaha ini berterusan meskipun setelah berhijrah ke Madinah, mengangkat senjata, dan membina empayar. Imam Hassan Al-Banna juga tidak lupa mengingatkan kita akan perkara ini. Pesan beliau, janganlah kita ‘memetik buah sebelum ia ranum’. Semoga kita terus tsabat di atas jalan dakwah dan tarbiyyah ini, sehingga ke akhir medan
di copy dr pembina sabah web..bacalah...menarik..n koreksi diri anda.. kalau menarik bacalah lagi..klik di sini..