Monday, December 19, 2011

harun yahya

Adnan Oktar (Harun Yahya)

Harun Yahya Adnan Oktar Harun Yahya adalah nama pena Adnan Oktar yang lahir di Ankara pada tahun 1956. Sebagai seorang da'i dan ilmuwan terkemuka asal Turki, beliau sangat menjunjung tinggi nilai akhlaq dan mengabdikan hidupnya untuk mendakwahkan ajaran agama kepada masyarakat. Adnan Oktar memulai perjuangan intelektualnya pada tahun 1979, yakni ketika menuntut ilmu di Akademi Seni, Universitas Mimar Sinan. Selama berada di universitas tersebut, beliau melakukan pengkajian yang mendalam tentang berbagai filsafat dan ideologi materialistik yang sangat berpengaruh terhadap masyarakat sekitar. Hal ini menjadikan beliau lebih tahu dan paham dibandingkan dengan para pendukung filsafat atau ideologi itu sendiri. Berbekal informasi dan pengetahuan yang mendalam ini, beliau menulis berbagai buku tentang bahaya Darwinisme dan teori evolusi, yang merupakan ancaman terhadap nilai-nilai akhlaq, terhadap dunia; serta buku tentang keruntuhan teori ini oleh ilmu pengetahuan. Majalah ilmiah populer terkenal New Scientist edisi 22 April 2000 menjuluki Adnan Oktar sebagai "pahlawan dunia" yang telah membongkar kebohongan teori evolusi dan mengemukakan fakta adanya penciptaan. Penulis juga telah menghasilkan berbagai karya tentang Zionisme dan Freemasonry, serta ratusan buku yang mengulas masalah akhlaq dalam Al-Qur'an dan bahasan-bahasan lain yang berhubungan dengan akidah. Nama pena Harun Yahya berasal dari dua nama Nabi: "Harun" (Aaron) dan "Yahya" (John) untuk mengenang perjuangan dua orang Nabi tersebut melawan kekufuran. Buku-buku karya pengarang: 'Tangan Rahasia' di Bosnia, Kebohongan Holocaust, Di Balik Tirai Terorisme, Kartu-Kurdi Israel, Strategi Nasional bagi Turki, Moral Qur'ani: Solusi, Permusuhan Darwin Terhadap Bangsa Turki, Bencana Kemanusiaan Akibat Ulah Darwinisme, Kebohongan Teori Evolusi, Bangsa-Bangsa Yang Diadzab, Nabi Musa, Zaman Keemasan, Keagungan Warna Ciptaan Allah, Kebesaran Allah di Setiap Sudut Alam Semesta, Hakikat Kehidupan Dunia, Pengakuan Kaum Evolusionis, Kekeliruan Kaum Evolusionis, Sihir Darwinisme, Agama Darwinisme, Al-Qur'an Menuntun Kepada Ilmu Pengetahuan, Asal Usul Kehidupan yang Sesungguhnya, Penciptaan Alam Semesta, Keajaiban Al-Qur'an, Desain Pada Alam, Perilaku Pengorbanan Diri dan Kecerdasan Pada Dunia Hewan, Keabadian Telah Berlangsung, Anakku Darwin Telah Berbohong!, Berakhirnya Darwinisme, Bagaimana Seorang Muslim Berpikir?, Keabadian dan Hakikat Takdir, Jangan Berpura-Pura Tidak Tahu, Misteri DNA, Keajaiban Atom, Keajaiban Sel, Keajaiban Sistem Kekebalan, Keajaiban Mata, Keajaiban Penciptaan Tumbuhan, Keajaiban Laba-Laba, Keajaiban Semut, Keajaiban Nyamuk, Keajaiban Lebah, Keajaiban Biji, Keajaiban Rayap. Karya penulis dalam bentuk booklet: Misteri Atom, Keruntuhan Teori Evolusi: Fakta Penciptaan, Keruntuhan Materialisme, Berakhirnya Materialisme, Kekeliruan Kaum Evolusionis 1, Kekeliruan Kaum Evolusionis 2, Mikrobiologi Meruntuhkan Teori Evolusi, Fakta Penciptaan, 20 Pertanyaan Yang Meruntuhkan Teori Evolusi, Kebohongan Terbesar Dalam Sejarah Biologi: Darwinisme. Karya-karya pengarang yang berhubungan dengan Al-Qur'an: Pernahkah Anda Berpikir Tentang Kebenaran?, Mengabdi Hanya Kepada Allah, Meninggalkan Masyarakat Jahiliyyah, Surga, Teori Evolusi, Nilai Akhlaq Dalam Al-Qur'an, Ilmu Al-Qur'an, Index Al-Qur'an, Hijrah di Jalan Allah, Sifat Munafiq Dalam Al-Qur'an, Rahasia Orang Munafiq, Nama-Nama Allah Yang Agung, Berdakwah dan Berdebat Dalam Al-Qur'an, Konsep Dasar Dalam Al-Qur'an, Jawaban-Jawaban Al-Qur'an, Kematian, Kebangkitan dan Neraka, Perjuangan Para Rasul, Syaitan: Musuh Nyata Manusia, Agama Berhala, Agama Kaum Jahiliyyah, Kesombongan Syaitan, Doa Dalam Al-Qur'an, Urgensi Akal dalam Al-Qur'an, Hari Kebangkitan, Jangan Pernah Lupa, Hukum-Hukum Al-Qur'an yang Diabaikan, Karakter Manusia Dalam Masyarakat Jahiliyyah, Pentingnya Sabar Dalam Al-Qur'an, Pengetahuan Umum Dari Al-Qur'an, Memahami Iman dengan Mudah 1-2-3, Pemikiran Dangkal Kaum Kafir, Iman Yang Sempurna, Sebelum Anda Menyesal, Perkataan Para Rasul, Kasih Sayang Orang Mukmin, Takut Kepada Allah, Mimpi Buruk Kekafiran, Nabi Isa Akan Datang Kembali, Al-Qur'an Memberi Keindahan Pada Kehidupan, Beragam Keindahan Ciptaan Allah 1-2-3-4, Perbuatan Dosa Bernama: 'Mencela', Rahasia Ujian Kehidupan, Hikmah Yang Benar Menurut Al-Qur'an, Perjuangan Melawan Agama Kaum yang Tidak Beragama, Tarbiyyah Nabi Yusuf, Bersekutu dalam Kebaikan, Fitnah Terhadap Umat Islam Sepanjang Sejarah, Urgensi Mengikuti Perkataan yang Baik, Mengapa Menipu Diri Sendiri?, Islam: Agama Mudah, Kegembiraan dan Keteguhan dalam Al-Qur'an, Melihat Kebaikan pada Segala Hal, Bagaimana Orang Bodoh Menafsirkan Al-Qur'an?, Sejumlah Rahasia Al-Qur'an, Keberanian Orang Mukmin. Buku-buku berjudul Kebohongan Teori Evolusi, Bangsa-Bangsa Yang Diadzab, Bagi Kaum yang Berpikir, Hakikat Kehidupan Dunia, Bagaimana Seorang Muslim Berpikir?, Jangan Berpura-Pura Tidak Tahu, Keajaiban Semut, Keagungan Warna Ciptaan Allah, Penciptaan Alam Semesta, Allah Dapat Diketahui Melalui Akal, Nilai Akhlaq dalam Al-Qur'an, Konsep Dasar dalam Al-Qur'an, Pernahkan Anda Berpikir tentang Kebenaran?, Pemikiran Dangkal Kaum Kafir, Urgensi Akal dalam Al-Qur'an, dan Keajaiban DNA telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris. Keajaiban Semut dan Allah dapat Diketahui Melalui Akal telah diterjemahkan ke dalam bahasa Urdu. Kematian, Kebangkitan dan Neraka telah diterjemahkan ke bahasa Polandia. Bangsa-Bangsa yang Diadzab telah diterjemahkan ke bahasa Portugis, dan telah diterbitkan oleh berbagai penerbitan manca negara. Banyak karya Harun Yahya yang kini tengah diterjemahkan ke bahasa Inggris, Perancis, Jerman, Itali, Rusia, Spanyol, Arab, Portugis, Albania, Serbo-Kroasia (Bosnia), Polandia, Urdu, Indonesia, Melayu dan Malayalam. Tujuan utama kami adalah untuk menterjemahkan semua buku tersebut ke dalam bahasa Inggris dan berbagai bahasa lainnya pada tahun 2001 dan menyebarkannya ke seluruh penjuru dunia agar bermanfaat bagi semua orang. Dalam semua buku karya pengarang yang menggunakan nama pena Harun Yahya ini, semua topik yang disampaikan sangat sesuai dengan ajaran Al-Qur'an. Bahkan topik-topik yang disampaikan melalui bahasa ilmiah, yang kadang dianggap rumit dan membingungkan, diuraikan dengan sangat lugas dan jelas dalam buku-buku Harun Yahya. Tidaklah mengherankan jika buku-buku tersebut menarik semua orang dari segala umur dan lapisan masyarakat. Buku-buku yang berhubungan dengan keimanan mendakwahkan tentang keberadaan dan keesaan Allah, dan ditulis dengan tujuan utama menyampaikan Islam kepada mereka yang jauh dari agama dan membuka hati mereka agar menerima kebenaran. Bagi pembaca Muslim, buku-buku tersebut berisikan nasehat dan peringatan. Penulis telah menerbitkan karya-karyanya tentang hal-hal pokok yang disebutkan dalam Al-Qur'an agar kaum Muslim dapat meningkatkan ketaqwaan dan kemampuan berpikir mereka secara mendalam

kalau menarik bacalah lagi..klik di sini..

Monday, May 9, 2011

Nota berfikir untuk berzikir

The Empty Jar And 2 Cups of Coffee

When things in your life seem, Almost too much to handle, When 24 Hours in a day is not enough,
Remember the story of the empty jar and 2 cups of coffee.

A professor stood before his philosophy class and had some items in front of him.
When the class began, wordlessly, he picked up a very large and empty jar and proceeded to fill it with golf balls.
He then asked the students, If the jar was full.
They agreed that it was.

The professor then picked up a box of pebbles and poured them into the jar.
He shook the jar lightly. The pebbles rolled into the open Areas between the golf balls.
He then asked The students again If the jar was full..
They agreed it was.

The professor next picked up a box of sand and poured it into the jar. Of course, the sand filled up everything else.
He asked once more if the jar was full.
The students responded with an unanimous 'yes.'

The professor then produced Two cups of coffee from under the table and poured the entire contents Into the jar, effectively
Filling the Empty space between the sand.
The students laughed.

'Now,' said the professor, As the laughter subsided,
'I want you to recognize that This jar represents your life.

The golf balls are the important things - God, family, children, health, friends, and favorite passions – things that if everything else was lost and only they remained, Your life would still be full.
The pebbles are the other things that matter Like your job, house, and car.
The sand is everything else -- The small stuff.

'If you put the sand into the jar first,' He continued, 'there is no room for the pebbles or the golf balls.
The same goes for life
.

If you spend all your time and energy on the small stuff, you will never have room for the things that are important to you.

So...

Pay attention to the things That are critical to your happiness.
Play With your children.
Take time to get medical checkups.
Take your partner out to dinner.

There will always be time
To clean the house and fix the disposal.

'Take care of the golf balls first -- The things that really matter.
Set your priorities. The rest is just sand
.'

One of the students raised her hand and inquired what the coffee represented.

The professor smiled.
'I'm glad you asked'.

It just goes to show you that no matter how full your life may seem, there's always room for a cup of coffee with a friend.' kalau menarik bacalah lagi..klik di sini..

Monday, March 21, 2011

intellectual Da'ei camp


Bismillhirrahmanirrahim
Alhamdulillah..akhirnya Allah memberi ku peluang utk menulis tentang kehidupan ku….
Sambil2 tunggu pelanggan dtg ke kayu manis café, aku termenung sambil memikirkan apa yg telah berlaku baru2 ni…banyak ujian yang aku dapat, banyak juga hikmah yang aku dapat..


17 mac 2011 (Khamis)
Hati aku ni x sabar2 nak sampai ke sekolah…tapi kerja teknikal tak siap lagi…nametag belum laminate, tali belum beli, slide belum siap…Ya Allah, bantulah aku…
Pagi2 lagi, aku keluar dengan abi, anas dan wafa ke Luyang…di situlah aku beli semua barang yang belum dibeli..tali, kertas laminate, tag, klip dan mcm2 lagi..utk pengetahuan semua, aku kalau dah balik rumah sendiri, jadi mcm liat2 sikit sbb kalau di DQ, nak keluar, ada prebet @ KTM..tapi kalau kat Sabah ni, yang ada bas dan van…huhuhu..faham2 lah yer
Balik jer ke café, aku teruskan kerja teknikal aku..abi n umi masak utk kitorg…sahabtku, sharifah tempah nasi putih, ayam masak merah n sayur acar untuk KD2 n fasi2 yang terlibat….tp abi tukarkan nasi putih tu jd nasi minyak…btul2 kawwwwww…^_^
Bertolak ker sekolah pukul 5.30…sampai2 jer terus perjumpaan….taaruf tyme dan pengenalan program...di pengerusi majliskan oleh pengarah program akh Alwan Shazni Basini..dan dibantu oleh ukhti Noranisah Abd Rasah..nnt aku kenalkan fasi2 dan Koordinator yg terlibat yer…tapi bg unit teknikal dan publisiti..ketua akh Mohd Faisal Jahari dan dibantu oleh ukhti Azwana dan Syifa’ Sarip..alhamdulillah…moga Allah permudahkan urusan kami sepanjang program ni..
Tiba-tiba……aku menjerit kecik ”alamak!!!tertinggal laptop kat umah!!! Aaaa….tidak!!!” Aku tanya kak wardah, mcmmana nak buat ni..semua detail2 program ada kat dalam tu….”saya punya laptop pun tertinggal” kata ketuaku….hahahaha..bila fikir balik, lawak jugak sbb dua2 tertinggal…padahal, laptoplah paling penting dlm program ni..Astaghfirullahalzim…pelupa betul hamba-hamba Allah ni…ampunkan kami , ya Allah….
Deal ngan ketua, pas maghrib ketua teknikal dan ketua persegaran hantar aku dan kak dhila ke rumah dengan menaiki kereta yang bernumber flat SAB3792E..Alhamdulilah..Allah membantu ku….ketua ku mengambil laptopnya lepas meeting kedua.
Meeting kedua kami di briefing oleh programmer IDC iaitu Hadi Ismail, ukht Wardah n Sharifa Amalina tentang prjalannan program dan penerangan untuk pendaftaran, Ice Breaking dan Sbah Idol..
Balik2 je….surah al-Mulk dan tdor
18 Mac 2011 ( Jumaat)
Pagi2 lagi bermula pukul 8, start meeting ketiga di pondok PIBG terindah…k
Briefing skali lagi tentang perjalann program..kali ini disertai dengan fasilitator2 dari UMS, UIA, KUIS, MTQN yang lain… “unit Teknikal perlu ambik ihtimam utk sabah Idol mlm ni… pastikan semua nya xde masalah”..dalam hatiku…InsyALLAH…we find our way..

Sambungannn…… kalau menarik bacalah lagi..klik di sini..

Monday, January 10, 2011

Thursday, December 2, 2010Sampai bila tarbiyyah?

Bagi mereka yang sedang tekun dalam meniti liku-liku tarbiyyah, pasti kadang-kala terdetik di hati mereka akan persoalan ini. Persoalan ini lebih mencabar untuk diberi jawapan pada mereka yang hidup di lokaliti di mana dakwah baru mula bertapak. Lebih parah lagi, ramai yang mungkin kecewa dan putus asa dengan tarbiyyah bila mana dakwah telah lama berlangsung, tetapi terus kekal statik seperti masa ia bermula seketika dahulu. Masih tidak meningkat ke marahil yang lebih signifikan kesannya.
Sebahagian pejuang tarbiyyah pula mungkin cemburu bila melihat negeri seberang telah mula mekar dan kembang kuntuman dakwah mereka. Sudah mula mencatur dan mengagihkan kerusi-kerusi parlimen yang hendak ditandingi. Sudah mula berjuang dan berhadapan dengan taghut pemerintah. Lantas mereka futur dan gugur di tengah jalan lantaran bosan dengan marhalah perjuangan mereka yang tidak berkembang. Juga sebahagian mereka terus radikal, segera terjun ke persada politik. “Ini juga tarbiyyah…”, kata mereka. Fenomena ini bisa kita ketemui di mana-mana bumi dakwah dan tarbiyyah itu cuba diperjuangkan. Maka, sampai bila perlu tarbiyyah?


Sangat penting bagi pendukung tarbiyyah memahami substance tarbiyyah itu sendiri. Apa yang kita nak capai sebenarnya? Tarbiyyah ni sekali-sekala tak boleh ke? Kenapa kena kerap pula? Dan sampai bila perlu tarbiyyah?
Tarbiyyah adalah uslub paling ideal dalam berinteraksi dengan fitrah manusia. Mendidik manusia secara langsung dengan kalimah-kalimah, dan secara tidak langsung dengan qudwah hasanah. Tarbiyyah perlu didasari manhaj dan wasilah yang khas, bagi mengubah manusia ke arah yang lebih baik.
Itu definisi tarbiyyah yang disusun oleh para ulama’ tarbiyyah. Kefahaman akan definisi ini dan apa yang dimaksudkan di sebaliknya, sudah cukup untuk memandu para du’at ke arah medan perjuangan. Tidak timbul lagi setelah itu persoalan masa. Ibaratnya, tarbiyyah itu dulu, kini, dan selamanya.
Dalam kita merangka gerak perjuangan, kita perlu melihat kepada peribadi-peribadi yang mahu bersama saff kita. Bagaimana fikrah mereka? Bagaimana ibadah dan hubungan mereka dengan Rabb dan makhlukNya? Bagaimana akhlak mereka? Bagaimana keyakinan mereka terhadap jalan ini? Semua ini mampu diselesaikan oleh tarbiyyah mustamirrah (konsisten) dan bukan sekadar sebentar sahaja.
Seharusnya tiada istilah graduate dari madrasah tarbiyyah. Hasil dari tarbiyyah berpanjangan ini, lahirlah rijal yang mampu menanggung beban dan masalah ummah. Rijal tersebut masih bernilai manusia, dan masih perlu dirawat hati, akal, dan jasadnya. Maka berterusanlah tarbiyyah itu dalam mendidik jiwa-jiwa ini.
Kembali sejenak melihat sirah Ar-Rasul, bagaimana Baginda merawat hati para sahabat yang tidak sabar-sabar mahu berhadapan dengan puak Kuffar. Sewaktu Islam baru mula bertapak di Mekkah, para sahabat sebahagiannya diseksa dengan sangat dahsyat. Di antara mereka ialah Khabbab bin Aarat, yang cuba dipanggang jasadnya oleh kuffar Quraisy. Lantaran tidak tahan seksaan tersebut, Khabbab merayu pada Rasulullah supaya bertindak menekan kekejaman mereka.
Beliau berkata, “Kami mengeluh di hadapan Rasulullah s.a..w saat beliau sedang bersandar di Ka’bah. Kami berkata kepadanya,”Apakah engkau tidak memohonkan pertolongan bagi kami? Tidakkah engkau berdoa kepada Allah untuk kami?”. Rasulullah s.a.w kemudian bersabda, “Dahulu seorang lelaki ditanam badannya ke dalam bumi lalu gergaji diletakkan di atas kepalanya dan kepalanya dibelah menjadi dua namun hal itu tidak menghalanginya dari agamanya. Dan disisir dengan sisir besi sehingga terkupaslah daging dan kulitnya sehingga tampaklah tulangnya namun hal itu tidak menghalanginya dari agamanya. Demi Allah, urusan ini akan disempurnakanNya sehingga seorang penunggang kuda akan berkelana dari San’aa ke Hadramawt tidak takut apa pun selain Allah atau serigala yang akan menerkam gembalaannya, akan tetapi kalian tergesa-gesa!” (HR Bukhary 3343)
Begitulah sikap Ar-Rasul di permulaan dakwah. Detik mencari kekuatan, membina persediaan. Usaha Baginda fokus, dakwah dan tarbiyyah. Bahkan, usaha ini berterusan meskipun setelah berhijrah ke Madinah, mengangkat senjata, dan membina empayar. Imam Hassan Al-Banna juga tidak lupa mengingatkan kita akan perkara ini. Pesan beliau, janganlah kita ‘memetik buah sebelum ia ranum’. Semoga kita terus tsabat di atas jalan dakwah dan tarbiyyah ini, sehingga ke akhir medan
di copy dr pembina sabah web..bacalah...menarik..n koreksi diri anda.. kalau menarik bacalah lagi..klik di sini..

Monday, September 27, 2010

Ham@s _ SyiFa"





tak taw nak citer apa2...nnt ana edit yer....just tgk dulu lah..ahli2 hamas_syifa...di DArul quRAn.......syg semua... kalau menarik bacalah lagi..klik di sini..

nasehat para ikhwah utk para akhwat....(versi indon)


Tengah belek2 profile kwn2 di FB, tiba2 terjumpa satu notes yg byk bg kesan kat ana...thanks friend....semoga kita diredhai ALLAH...renungkan..

Dunia dakwah memang penuh dengan liku-liku. kadang para aktivis dakwah itu sendiri yang terjebak dalam kemaksiatan. Apalagi yang namanya hubungan antara ikhwan dan akhwat yang jika terjadi di kalangan aktivis dakwah sering disebut dengan HUBUNGAN TANPA STATUS.ada seorang akhwat yang selalu meminta nasehat kepada sang ikhwan yang juga seorang aktivis tarbiyah di sekolahnya.



Suatu hari sang akhwat cuthat kepada sang ikhwan,

"akhi, saya sangat kecewa terhadap diri saya soalnya murabbiyahku masih kecewa kepadaku karena saya sudah 3 tahun tarbiyah tapi jilbabku masih jilbab seksi. akhi, apa yang harus ana harus lakukan?". sang ikhwan menjawab,"ukhti sebenarnya dari dulu ana ingin menegur ukhti, tapi ana berpikir biarlah ukhti sadar sendiri dan alhamdulillah murabbiyah ukhti telah mengingatkan ukhti. Oleh karena itu rubahlah penampilan ukhti. jadilah seorang muslimah sejati".Akhirnya sang akhwat betul-betul merubah penampilannya menjadi lebih baik. kemudian suatu hari sang akhwat curhat lagi kepada sang ikhwan tentang penampilannya. "gimana penampilanku sekarang akhi", tanya sang akhwat.

sang ikhwan menjawab," alhamdulillah ukhti sekarang udah jauh lebih baik.begitulah seterusnya, sang akhwat selalu curhat kepada sang ikhwan sampai akhirnya sang ikhwan merasakan suatu perasaan yang lain dalam hatinya. ternyata sang ikhwan jatuh cinta kepada sang akhwat. begitu juga dengan sang akhwat juga mempunyai perasaan yang sama. dibuktikan dengan seringnya SMSan dan seringnya bertemu walaupun tidak pernah berduaan.Tapi hubungan mereka makin meleset dari ajaran tarbiyah. jika mereka bertemu atau berhubungan melalui hp yang mereka bahas bukan lagi masalah agama tapi masalah yang lain nya sampai mereka terjebak dalam hubungan tanpa status. di sekolah mereka sering diejek ama temannya soalnya mereka kayaknya mempunyai hubungan khusus walaupun merekla selalu membantah hal itu.Akhirnya, tibalah bulan ramadhan. sewaktu i'tikaf sang ikhwan merenungi hubungannya dengan sang akhwat dan akhirnya berniat untuk mengakhiri hubungan tanpa status mereka. akhirnya ba'da ramadhan, sang ikhwan tidak langsung mengatakan hal itu kepada sang akhwat. Yang di lakukan hanya mengurangi hubungan mereka. sampai akhirnya sang akhwat sadar akan perilaku sang ikhwan. suatu hari sang akhwat bertanya kepada sang ikhwan,"akhi, kenapa belakangan antum selalu cuek ama ana?". sang ikhwan menjawab," afwan ukhti, bukannya ana marah atau gimana, tapi ana sadar bahwa hubungan kita selama ini ternyata salah. kita mengatakan bahwa kita tidak pacaran tapi hubungan kita layaknya dua insan yang pacaran dan itu merusak dakwah ini. oleh karena itu ukhti mari kita berbenah diri".akhirnya hubungan tanpa status mereka berakhir.

1. Kami sulit menahan pandangan mata ketika melihat kalian para akhwat, apalagi jika kalian diamanahkan ALLAH kecantikan dan postur yang ideal, kami semakin susah untuk menolak agar tidak melihat kalian, karena itu lebarkanlah pakaian kalian, dan tutupilah rambut hingga ke dada kalian para akhwat dengan kerudung yang membentang.

2. Kami juga sulit menahan pendengaran kamiketika berbicara dengan kalian para akhwat, apalagi jika kalian diamanahkan oleh ALLAH suara yang merdudengan irama yang mendayu, karena itu tegaskanlah suara kalian, dan berbicaralah seperlunya

3. Kami juga sulit menahan bayangan-bayangan hati kalian para akhwat, ketika kalian dapat menjadi tempat mencurahkan isi hati kami, waktu luang kami akan sering terisi oleh bayangan-bayangan kalian, karena itu janganlah kalian membiarkan kami menjadi curahan hati bagi kalian

4. Kami juga ingin terus dekat dengan kalian para akhwat, tapi maaf bukan karena apa-apa tapi lebih karena dorongan “itu”, kata dokter sih ada hubungannya dengan hasrat kami, makannya kami selalu mencari cara agar bias untuk terus dekat dengan kalian, apakah itu dengan telefon, sms, chatting, bertemu muka, apalagi klo kalian mau menjadi pacar kami(ehm….ehm…) minimal kami bias berpegangan tangan dengan kalian, karena itu pertama nasehatilah kami akan azab allah dan setelahnya jangan pernah memberi dan membalas bentuk perhatian kami.

Dengarlah wahai Akhwatfillah,,
Ukhtifillah....
(Surat Terbuka Seorang Ikhwan untuk Seluruh
Akhwat di Dunia)

Ukhtifillah,
Mungkin aku memang tak romantis tapi siapa
peduli?
Karena toh kau tak mengenalku dan memang tak
perlu mengenalku.
Bagiku kau bunga, tak mampu aku samakanmu
dengan bunga terindah sekalipun.

Bagiku manusia adalah makhluk yang terindah,
tersempurna dan tertinggi.
Bagiku dirimu salah satu dari semua itu,
karenanya kau tak membutuhkan persamaan.

Ukhtifillah,
Jangan pernah biarkan aku manatapmu penuh,
karena akan membuatku mengingatmu.
Berarti memenuhi kepalaku dengan inginkanmu
Berimbas pada tersusunnya gambarmu dalam tiap
dinding khayalku.

Membuatku inginkanmu sepenuh hati, seluruh jiwa,
sesemangat mentari.
Kasihanilah dirimu jika harus hadir dalam khayalku
yang masih penuh Lumpur.
Karena sesungguhnya dirimu
terlalu suci.

Ukhtifillah,
Berdua menghabiskan waktu denganmu bagaikan
mimpi tak berujung.
Ada ingin tapi tak ada henti.
Menyentuhmu merupakan ingin diri, berkelebat
selalu, meski ujung penutupmu pun tak berani
kusentuh.

Jangan pernah kalah dengan mimpi dan inginku
karena sucimu kaupertaruhkan.
Mungkin kau tak peduli
Tapi kau hanya menjadi wanita biasa di hadapanku
bila kau kalah.
Dan tak lebih dari wanita biasa.

Ukhtifillah,
Jangan pernah kautatapku penuh
Bahkan tak perlu kaulirikkan matamu untuk
melihatku.
Bukan karena aku terlalu indah, tapi karena aku
seorang yang masih kotor.
Aku biasa memakai topeng keindahan pada wajah
burukku, mengenakan pakaian sutra emas.

Meniru laku para rahib, meski hatiku lebih kotor
dari Lumpur.
Kau memang suci, tapi masih sangat mungkin kau
termanipulasi.
Karena kau toh hanya manusia-hanya wanita.

Ukhtifillah,
Beri sepenuh diri pada dia sang lelaki suci yang
dengan sepenuh hati membawamu kehadapan
Tuhanmu.
Untuknya dirimu ada, itu kata otakku, terukir dalam
kitab suci, tak perlu dipikir lagi.

Tunggu sang lelaki itu menjemputmu, dalam
rangkaian khitbah dan akad yang indah.
Atau kejar sang lelaki suci itu, karena itu adalah
hakmu, seperti dicontohkan ibunda Khadijah.
Jangan ada ragu, jangan ada malu, semua terukir
dalam kitab suci.

Ukhtifillah,
Bariskan harapanmu pada istikharah sepenuh hati
ikhlas.
Relakan Allah pilihkan lelaki suci untukmu,
mungkin sekarang atau nanti, bahkan mungkin tak
ada sampai kau mati.
Mungkin itu berarti dirimu terlalu suci untuk semua
lelaki di fana saat ini.

Mungkin lelaki suci itu menanti di istana kekalmu,
yang kaubangun dengan segala kekhusyu'an
tangis do'amu.

Ukhtifillah,
Pilihan Allah tak selalu seindah inginmu, tapi itu
pilihan-Nya.
Tak ada yang lebih baik dari pilihan Allah.
Mungkin kebaikan itu bukan pada lelaki yang
terpilih itu, melainkan pada jalan yang kaupilih,
seperti kisah seorang wanita sudi di masa lalu
yang meminta ke-Islam-an sebagai mahar
pernikahannya.

Atau mungkin kebaikan itu terletak pada
keikhlasanmu menerima keputusan Sang Kekasih
Tertinggi.
Kekasih tempat kita memberi semua cinta dan
menerima cinta
dalam setiap denyut nadi kita.
kalau menarik bacalah lagi..klik di sini..

Friday, April 9, 2010

JELAS???



Jawapan Untuk Statement “Alaah! Perempuan Pakai Tudung Pun Perangai Buruk Nak Buat Apa!”

As-Salaamu ‘alaikum…

Kebanyakan wanita bertudung atau yang sentiasa berusaha menjaga auratnya sering menghadapi perlian seperti di atas. Maka berikut adalah beberapa jawaban saya yang mungkin dapat membantu rakan-rakan muslimah bagi menjawab perlian tersebut. Saya letakkan dalam bentuk point supaya lebih mudah dan kelihatan ringkas.

1 – Kebaikan seseorang tidaklah dinilai berdasarkan akhlak, perangai, mahupun dressing semata-mata. Tapi, dinilai bermula dari dasar akidah dan keimanan seseorang itu kepada Allah. Dinilai mengikut seberapa usaha untuk mereka taat kepada Allah. Inilah aspek pertama yang sewajarnya kita tanamkan dalam diri masing-masing yang mengaku sebagai muslim.

2 – Suruhan pemakaian tudung dan menutup aurat bukanlah untuk fesyen atau suka-suka. Tapi adalah kerana ianya merupakan perintah Allah. Berakhlak baik juga merupakan suruhan dan tuntutan sebagai muslim. Tidak kira siapa saja insan yang bergelar muslim, maka dia wajib menutup aurat seperti yang diperintahkan dan berusaha memiliki akhlak yang baik.

3 – Setiap muslim itu tidak terlepas dari setiap kewajibannya. Biarpun anda seorang pembunuh, perompak, penyamun, penzina, mahupun kaki lepak. Anda sebenarnya tidak pernah terlepas untuk menunaikan kewajiban bersolat! Sekiranya anda telah sah muslim. Jangan ingat andai anda seorang yang jahat, maka anda terlepas dari kewajiban solat? Sungguh tidak sama sekali. Jika anda jahat (eg. Pembunuh, perompak…) sekalipun, anda tetap wajib jalankan perintah Allah, bahkan wajib segera tinggalkan kejahatan anda tersebut. Begitu jugalah dengan kewajiban bertudung! Biarpun anda seorang yang jahat dalam hal yang lain, jangan ingat anda patut tinggalkan penutupan aurat. Anda tidak pernah terlepas dari kewajiban itu, walaupun anda menganggap diri anda masih tidak layak bertudung… sungguh, itu semua hanya imaginasi sampah anda sahaja.

4 – Perangai yang tidak baik adalah kesalahan. Tidak menutup Aurat juga satu kesalahan. Jika anda tinggal dua-dua (tutup aurat dan berakhlak baik), anda telah lakukan dua kesalahan. Jadi, berusahalah untuk lakukan dua-dua.

5 – Mereka yang mengatakan statement “Alaah! Perempuan Pakai Tudung Pun Perangai Buruk!”, Sebenarnya, akhlak andalah yang rosak. Malahan ditambah dengan satu lagi kerosakan, iaitu kerosakan minda dan jiwa. Anda sebenarnya telah memperlekehkan hukum Allah. Anda juga telah memperlekehkan insan yang sedang berusaha mentaati perintah Allah (dalam bab tutup Aurat). Apakah anda perasan bahawa anda sudah lebih baik berbanding insan yang menutup aurat tersebut apabila anda berani melafazkan kalimat keji seperti itu, sedangkan anda sendiri membiarkan aurat anda terbuka?! Kenapa anda mencerca insan yang berusaha untuk memakai pakaian yang disarankan oleh Allah? Apakah pakaian anda sudah lebih baik berbanding apa yang telah Allah tetapkan? Anda mahu lawan Tuhan?

6 – Penilaian baik dan buruk, atau cantik dan tidak cantik… semuanya adalah tidak muktamad pada kacamata hati dan fikiran manusia. Tetapi, ia mestilah berpandukan kepada petunjuk Allah dan Rasul-Nya. Kita tiada hak sedikitpun dalam menetapkan syari’at2 tertentu di dalam agama dan kehidupan ini. Bahkan, kitalah yang wajib menundukkan hati kita kepada-Nya. Allah berhak menetapkan segalanya. Allah juga sebenarnya telah amat banyak memberikan kelongaran kepada kita. Namun, kebanyakan manusia itu sahaja yang sememang tabiatnya gemar melampaui batas. Berbahagialah kepada sesiapa yang berusaha sedaya upaya dalam mentaati Allah.

7 – Adakah, manusia yang gagal dalam sesuatu ketaatan itu wajar meninggalkan ketaatan yang lainnya juga? Adakah manusia yang bergelar pembunuh itu wajar meninggalkan solatnya? Adakah insan yang belum sempurna akhlaknya itu tidak sepatutnya menutup aurat? Adakah mereka orang yang tidak cukup puasanya itu tidak perlu membayar zakat? Saya katakan… anda siapa untuk mengatakan mereka tidak layak? Bahkan, solat itu tuntutan ke atas seluruh umat Islam. Begitu juga penutupan aurat.

8 – Sewajarnya, dalam keadaan seperti ini… kita sewajarnya saling nasihat-menasihati. Agar dapat menambahkan kesempurnaan diri dalam usaha mendekatkan diri kepada Allah s.w.t. Melainkan ada kerosakan di dalam hati dan jiwanya, pasti tindakannya hanya mahu memberontak dan tidak senang dengan orang lain dan terhadap apa yang diturunkan oleh Allah kepada-Nya. Ketahuilah, wujudkah manusia yang benar-benar sempurna?

Ayuh, bersegeralah kita kepada syurga Allah. Burulah redha Allah dengan ilmu yang sahihah!

"Sesiapa yang memakai pakaian demi kemasyhuran, maka Allah akan memakaikannya pada hari Qiamat yang semisal, kemudian membakarnya dengan api neraka (Sunan Abu Daud: 4029. Di-nilai hasan oleh al-Albani)

“Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (al-A’raaf 7: 26)

Al-Faqir illallah Nawawi Bin Subandi as-Salafy wal-Atsary
http://an-nawawi.blogspot.com

Allahu a’lam…

kalau menarik bacalah lagi..klik di sini..